Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Rabu, 17 Agustus 2011

Lemak di Sekitar Jantung Indikator Penyakit Koroner

Para peneliti telah menemukan banyak bukti yang menunjukan lemak di sekitar jantung dapat mendorong pertumbuhan aterosklerosis (radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus).

Penelitian mengenai hal ini telah diterbitkan pada situs Jurnal Radiology. Hasil penelitian terbaru dari Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA) menunjukan bahwa perikardial lebih terkait dengan plak koroner pembuluh darah dibandingkan Body Mass index (BMI) ataupun lingkar pinggang.

Ketika plak terbentuk di pembuluh darah, itu mengakibatkan adanya endapan yang tidak teratur. Hal ini bisa menyebabkan penebalan dinding arteri pada satu sisi jantung. Rasio dari ketebalan sisi pada jantung baik tipis maupun tebal disebut eksentrisitas plak, yang merupakan indikator kuat penyebab penyakit jantung.

Menurut American Heart Association, penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2010, diperkirakan 785 ribu orang Amerika mengalami serangan jantung baru dan sekira 470 ribu mengalami serangan berulang. Setiap 60 detik, satu orang di AS meninggal karena serangan jantung.

Jika studi sebelumnya telah melihat hubungan lemak perikardial aterosklerosis pada pasien dengan penyakit koroner yang berat, ini adalah studi pertama untuk menentukan hubungan lemak perikardium pada arteri koroner yang membebani plak pada gejala individu.

"Para individu dalam studi ini tidak memiliki gejala dan sehat," ujar penulis senior David A. Bluemke, MD, Ph.D., direktur Radiologi dan ilmu pencitraan di National Institutes of Health (NIH).

Penelitian yang didanai oleh NIH, melibatkan 183 orang tanpa penyakit kardiovaskular klinis di Baltimore dan Chicago, terdiri atas 89 peserta perempuan dan 94 peserta pria dengan usia rata-rata 61 tahun. "Para individu tersebut cukup mewakili populasi penduduk AS, meskipun mayoritas mengalami kelebihan berat badan," cetus Dr Bluemke.

Para peneliti menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengukur eksentrisitas arteri koroner (rasio maksimal untuk ketebalan dinding arteri minimal) sebagai ukuran tahap awal aterosklerosis dan computed tomography (CT) untuk menentukan volume lemak perikardial.

"Perikardial lemak terletak di belakang tulang dada, sekitar jantung, dan kita tidak dapat melihat kecuali dengan CT scan atau MRI. Pada beberapa orang, lemak ekstra disekitar jantung umumnya terkait dengan kelebihan berat badan atau obesitas" jelas Dr Bluemke, seperti dikutip Eurek Alert, Selasa (16/8/2011).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume lemak perikardial berkorelasi secara signifikan dengan tingkat eksentrisitas plak baik pada pria maupun wanita. Setelah penyesuaian untuk lingkar pinggang, faktor risiko tradisional, tingkat reaktif protein dan isi kalsium koroner.

Hubungan antara lemak perikardial dan eksentrisitas plak tetap signifikan pada pria, tapi tidak pada wanita.

"Temuan menunjukkan alasan lain bahwa obesitas adalah hal yang buruk bagi mereka. Ini sangat buruk ketika lemak di sekitar jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner." pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 

Fan Page

Label