NEW YORK - Dua Studi baru mengungkapkan bahwa orang
yang langsung merokok
setelah bangun tidur di pagi
hari memiliki risiko lebih besar
menderita kanker paru-paru,
leher dan kepala. Temuan oleh para peneliti di
Columbia University Mailman
School of Public Health dan
Penn State College of Medicine
diharapkan membantu
mengidentifikasi perokok yang memiliki resiko sangat tinggi
terkena kanker dan
bermanfaat untuk mengurangi
risiko mereka. Merokok meningkatkan
kemungkinan seseorang
mengembangkan berbagai jenis
kanker. Tapi mengapa hanya
beberapa perokok yang
terkena kanker? Para peneliti menyelidiki apakah
ketergantungan nikotin yang
dihisap setelah bangun tidur di
pagi hari dapat mempengaruhi
risiko perokok mengidap
kanker paru-paru, leher dan kepala. Serta bagaimana
kaitan antara frekuensi dan
durasi merokok dalam risiko
tersebut. Analisis pada 4.775 kasus
kanker paru-paru menemukan
bahwa seseorang yang
merokok dengan durasi lebih
dari 60 menit setelah bangun
tidur memiliki risiko 1,31 kali lebih mungkin mengembangkan
kanker paru-paru. Sementara
mereka yang merokok 30
menit setelah bangun tidur
kemungkinannya sebesar 1,8
kali lebih besar. Sedangkan 1.055 kasus dari
kanker leher dan kepala yang
diakibatkan karena merokok
mengungkapkan jika merokok
selama 60 menit setelah
bangun tidur memiliki risiko 1,42 kali lebih mungkin
mengembangkan kedua kanker
ini. Dan mereka yang merkok
selama 30 menit di waktu yang
sama berisiko 1,59 kali lebih
mungkin untuk mengembangkan kanker yang
sama. Temuan ini menunjukkan
bahwa kebutuhan untuk
merokok setelah bangun tidur
di pagi hari dapat
meningkatkan kemungkinan
perokok terkena kanker. Demikian seperti dikutip
Medical Xpress, Minggu
(28/8/2011). "Orang yang langsung merokok
setelah bangun tidur, ternyata
menghisap nikotin dan racun
tembakau lebih tinggi, serta
kemungkinan lebih kecanduan
daripada perokok yang mulai merokok setengah jam atau
lebih setelah bangun tidur di
pagi hari," kata Joshua
Muscat, PhD, dari Penn State
College of Medicine di Hershey. Dr Steven D. Stellman,
profesor epidemiologi klinis di
University Mailman School of
Public Health menyatakan
bahwa mereka telah
menemukan kaitan antara durasi merokok dengan risiko
kanker. Penemuan ini
merupakan hasil yang baru
dari efek negatif yang
ditimbulkan rokok. "Berbagai penelitian terus
dilakukan guna memperluas
pengetahuan kita tentang
bahaya penggunaan
tembakau," cetus Stellman. Para peneliti berharap dengan
hasil yang mereka temukan,
maka para perokok bisa lebih
waspada untuk menghisap
tembakau. Perokok diharapkan
untuk segera berhenti merokok guna mengurangi
efek negatif dari tembakau
bagi kesehatan.
Selasa, 30 Agustus 2011
Bangun Tidur Langsung Merokok Tingkatkan Risiko Kanker
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar