Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Jumat, 26 Agustus 2011

Pencairan Es Percepat Pemanasan Global

LONDON - Pencairan lapisan es bisa melepaskan miliaran ton
karbon ke atmosfer di akhir
abad ini. Hal ini memicu proses
pemanasan global menjadi lebih
cepat. Sebuah penelitian dengan
menggunakan model komputer
terbaru yang dipimpin ilmuwan
dari Department of Energy’s
Lawrence Berkeley National
Laboratory menemukan bahwa di kawasan lintang tinggi
permukaan kutub bisa beralih
fungsi dari penyerap karbon
menjadi sumber penghasil
karbon dioksida pada akhir
abad ini. Sebagian karbon di permukaan lintang tinggi kutub
juga dapat menghangatkan
permukaan tanah yang
merupakan efek perubahan
iklim. Temuan yang didapatkan para
peneliti tersebut bertentangan
dengan pendapat
Intergovernmental Panel dalam
menanggapi perubahan iklim
sesuai laporan penafsiran keempat tahun 2007. Laporan
ini mengatakan bahwa
perubahan iklim dapat memicu
munculnya tumbuh-tumbuhan
di kawasan lintang tinggi
permukaan kutub. Penelitian dengan
menggunakan model baru ini
mampu merincikan proses
terakumulasinya karbon di
dalam tanah pada kawasan
lintang tinggi permukaan kutub selama ribuan tahun dan
bagaimana kaitannya dengan
lapisan es yang mencair.
Demikian seperti dikutip TG
Daily, Kamis (25/8/2011). Penelitian baru ini juga
menemukan bahwa
peningkatan penyerapan
karbon oleh tumbuhan jauh
lebih kecil dibanding dengan
besarnya massa karbon yang dilepaskan ke atmosfer. "Model penelitian baru kami
dimulai dengan menemukan
lebih banyak karbon di dalam
tanah, sehingga kemungkinan
ada lebih banyak karbon yang
akan dilepaskan ke atmosfir dan hal ini dapat mempercepat
efek global warming," ungkap
Charles Koven dari Berkeley
Lab. Koven memperlihatkan adanya
ide yang dicetuskan oleh
peneliti lain, yaitu pencairan
lapisan es akan melepaskan
metana. Tapi Koven
menegaskan bahwa keluarnya karbon dioksida atau metana
dari efek pencairan es,
bergantung pada hidrologi dan
proses skala baik lainnya. Fakta penelitian yang
ditemukan oleh Koven ini
mengemukakan bahwa
kemungkinan terbesar
pemanasan yang terjadi di
kawasan lintang tinggi adalah dapat menyebabkan
pengeringan di banyak daerah.
Sementara itu kandungan
metana di dalam tanah sudah
berkurang. Koven mengatakan bahwa
timnya bekerja untuk
mengatasi ketidakpastian,
seperti meneliti peran dari
kandungan nitrogen yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dia juga mengatakan
bahwa penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk memahami
proses terjadinya karbon yang
akan dikeluarkan dari
pembekuan permanen es, musiman dan pencairan lapisan
tanah.

1 komentar:

Pengikut

 

Fan Page

Label